7 Momen Bersejarah di Final Euro, Terbersetuju Lahirnya Tendangan Panenka

7 Momen Bersejarah di Final Euro, Terbersetuju Lahirnya Tendangan Panenka 7 Momen Bersejarah di Final Euro, Terbersetuju Lahirnya Tendangan Panenka

Euro 2020 telah usai antara mana Timnas Italia keluar bagai pemenang edisi ke-16 usai menang adu penalti atas Timnas Inggris.

Italia dipastikan membawa pulang trofi Henri Delaunay bagi kali kedua sebujur sejarah sesudah penalti Bukayo Saka mampi ditepis oleh Gianluigi Donnarumma.

Dalam final ini, Italia mengukir momen bersejarah mengingat sebelum Euro 2020, Gli Azzurri berada dalam krisis usai batal menembus putaran final Piala Dunia 2018.

Di sisi lain, final Euro 2020 pun berprofesi sejarah buruk bagi Inggris yang untuk prima kalinya melaju ke final turnamen akbar.

Di final Euro 2020 akan berlangsung hadapan kandang sendiri dan hadapan hadapan puluhan ribu pendukungnya, Inggris juga kembali perlu berpuasa gelar dan bubar merengkuh trofi pertamnya sejak Piala Dunia 1966.

Momen-momen di final Euro 2020 pun atas terus dikenang bagai salah satu momen bersejarah bersih itu menceritakan kelucuan ataupun luka.

Berbicara mengenai momen-momen pada final Euro, ada baiknya mengintip kembali momen bersejarah pada final ajang empat tahunan terhormat sejak pertama kali bergulis pada tahun 1960.

Berikut tujuh momen bersejarah sepanjang final Euro.

1.       Tendangan Penalti Antonin Panenka (1976)

Pada Euro 1976, semua mata pecinta sepak bola saat itu dibuat terpana lewat aksi Antonin Panenka adapun menentukan gelar juara bagi Cekoslowakia.

Di final Euro 1976 nan berlanjut ke babak drama adu penalti itu, Antonin Panenka nan merupakan eksekutor terakhir mampu memperdaya kiper Jerman Barat demi mudah.

Antonin Panenka men-chip bola ke arah tengah gawang dan meentengkan kiper lawan mati langkah.

kemenangan Cekoslowakia tersebut pun melahirkan teknik penalti yang saat ini dikenal bagai penalti Panenka.

2.       Voli dekat Luar Nalar Marco van Basten (1988)

Belanda tepat sasaran meraih titel internasional teristimewanya demi Euro 1988 akan berlangsung hadapan Jerman Barat.

Di babak final, Belanda capa mengalahkan Uni Soviet beserta skor 2-0 tinggal Ruud Gullit dan Marco van Basten.

Di balik kemenangan ini, ada gol indah hadapan luar nalar Van Basten hadapan mana ia melepaskan tembakan voli dari sudut ketang.

Bola hasil tembakannya terkandung mesesudahi kepala kiper lawan lagi masuk ke gawang Uni Soviet. Hingga saat ini, gol terkandung dalam salah satu gol tersenang membantu dalam Euro lagi sepanjang sejarah.

3.       Denmark Mengejutkan Eropa (1992)

Denmark sejatinya tak lolos ke Euro 1992 nan berlangsung di Swedia. Tim Dinamit bisa berpartisipasi karena Yugoslavia dicoret efek perang sipil nan terjadi.

Siapa sangka, tiket ke putaran final Euro nan didapat secara tiba-tiba ini membawa Denmark bagaikan kampiun Euro 1992.

Di babak final, Denmark mampu mengalahkan Jerman atas skor 2-0. Karena memenangi gelar atas status kuda hitam itulah, Denmark diberi julukan tim Dinamit.

4.       en yang Menangkan Prancis (2000)

Di Euro 2000, Prancis beres menjabat kampiun silam sebuah aturan yang telah dihapus antara sepak bola sekalipun en Goal.

en Goal itu sendiri dicetak oleh David Trezeguet hadapan partai final saat Prancis berhadapan demi Italia.

Prancis sejatinya paham tertinggal melalui Italia maka efektif, menyamakan kedugundahn tinggal Sylvain Wiltord bahwa berkukuh santak babak tambahan waktu.

Di menit ke-103, Trezeguet mampu mencetak en Goal yang menciptakan Prancis ditahbiskan sebagai kampiun Euro 2000.

5.       Yunani Menaklukan Eropa (2004)

Kisah kuda hitam Denmark kembali terulang dempet Euro 2004 yang berlangsung dempet Portugal. Kisah itu diulang oleh Yunani.

Yunani sejatinya tetapilah unggulan kedua melalui bawah. Namun bocah asuh Otto Rehhagel kala itu tampil dalam luar dugaan maka memerankan juara.

Di final, Yunani mengalahkan tuan rumah Portugal bersama skor tipis 1-0 tinggal gol Angelos Charisteas. Tak ayal, ke efektif,an Yunani ini pun disebut adanya campur tangan para dewa.

6.       Spanyol Back to Back Juara (2012)

Spanyol sempat mendominasi sepak bola dunia selama kurun batas empat tahun. Dominasi ini berlangsung sejak 2008 batas 2012.

Dominasi Spanyol dimulai ketika memenangkan Euro 2008 maka diteruskan dalam Piala Dunia 2010 dalam mana La Furia Roja keluar demi pemenang.

Siapa sangka, di Euro 2012 Spanyol mempertahankan gelar Euro kembali dengan menjuarainya secara Back to Back usai mengalahkan Italia di final dengan skor telak 4-0.

7.       Tangis Cristiano Ronaldo (2016)

Pada Euro 2016, Cristiano Ronaldo menangis bahagia usai membawa Portugal meraih gelar internasional pertamanya.

Di partai final, Cristiano Ronaldo tak bisa berlipat-lipat bermain karena patut ditarik keluar akibat cedera. Tangis kesedihan serta memori 2004 pun terulang di benaknya kala itu.

Namun, di babak perpanjangan waktu, Eder memerdekakankan sepakan roket mendatar bahwa tidak terkabul dibendung Hugo Lloris.

tersebut pun menghapus memori buruk serta rintihanan di 2004 merupakan rintihanan bahagia karena negara kelahirannya, Portugal, tepat sasaran menjuarai Euro 2016.