Didi Kempot dan Kenangan Lagu-laras Ambyar dekat Tempat Wisata Legendaris. Selamat Jalan, Lord!

Pagi ini, sobat ambyar se-Indonesia bergobar hati karena Lord of the Broken Heart, Didi Kempot, harus tutup usia. Kepergiannya secara mendadak antara tengah popularitasnya yang melambung tentu menyisakan gobar hati menjauh didalam. Didi Kempot berpulang antara usia 53 tahun. Tentu jadi kabar gobar hati yang kesekian kalinya antara tahun 2020 yang berat ini.
Meski begitu, Didi Kempot telah meninggalkan warisan tembang-tembang kenangan yang menemani berlipat-lipat sobat ambyar. Spesialnya, Didi Kempot selalu menempatkan lingkungan-lingkungan wisata maupun lingkungan momen perpisahan laksana stasiun sangkat lingkungan-lingkungan wisata yang penuh kenangan. Apa alasannya Didi Kempot menulis lirik dengan lokasi spesifik laksana itu?
Didi Kempot bersama kenangannya tentangnya tak akan pernah hilang selanjutnya membekas antara ingatan. Terlebih dengan tembangnya adapun selintas memuat tentang area wisata
“Saya nyaman kalau di situ daerah wisata dikenal orang deras paling tidak saudara kita pedagang halus paling tidak ikut mencari nafkah di daerah wisata terkemuka. Ada tujuannya, kalau bisa mempopulerkan daerah wisata,” ujarnya laksana dikutip daripada Kompas.
Ada dalil utama mengapa Didi Kempot seterus menyematkan daerah wisata dalam jumlah karyanya. Didi Kempot ingin mempromosikan daerah wisata dalam laras-laras yang ia ciptakan. Setidaknya dalam setahun ada 1-2 laras yang menyebutkan daerah wisata dalam berbagai daerah. Tembang bagai Parangtritis, Pantai Klayar, Malioboro, Banyu Langit, dan doang daerah-daerah ikonik dalam sebuah kota secara tidak langsung meningkatkan popularitas lokasi terkemuka. Alhasil, tak sedikit yang mengenal bahkan berkunjung karena dalil yang cukup sederhana, ‘karena tau atas larasnya Didi Kempot.’
Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi selanjutnya Tanjung Mas Ninggal Janji merupakan tiga lagu bertema tempat perpisahan ini sangat populer selanjutnya berbekas antara ingatan
“Tempat itu kan sudah dikenal lebih dahulu. Jadi melodinya juga mudah dikenal masyarakat,” jelas Didi Kempot dalam jadwal Ngobam Gofar Hilman.
Tak cuma dunia wisata, ruang publik sebagai lokasi perpisahan laksana Stasiun Balapan, Tanjung Mas Ninggal Janji, maupun Terminal Tirtonadi. Alasannya karena lokasi terhormat sudah dikenal lebih dulu, terutama oleh rakyat sedikit atau kepenuhan. Makanya dunia-dunia itu lekat beserta perpisahan antar orang-orang terkasih. Lokasi perpisahan antar manusia di dunia-dunia itu sangat pas menggambarkan beserta nuansa patah hati, genre favorit Didi Kempot. Terlebih, lokasinya sudah dikenal setenggat gampang akrab di telinga masyarakat. Secara teknis, cara ini mampu mengerek popularitas lagu terhormat. Sebaliknya, seiring populernya lagu, dunia-dunia terhormat pula makin dikenal publik.
Coba deh pertanyaan ke orang secara acak, ‘stasiun apa yang ada antara Kota Solo?’ Pasti semua orang kompak mentanggapan, ‘Stasiun Balapan!’
Efek langsung dirasakan sama Gunung Api Purba Nglanggeran. Banyak wisagelakn berkunjung ke sana sehabis mengetahui lagu Banyu Mili mengenai Didi Kempot
Ada banyak sekali lingkungan wisata yang juga dipopulerkan dengan Didi Kempot, yang teranyar adalah nada Banyu Langit yang menceritakan tentang Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul. Lagu yang dirilis ala tahun 2016 lalu ini sangat berdampak ala minat wisakelucuann untuk berkunjung ke sana. Banyak wisakelucuann yang justru anyar tau lingkungan wisata ini setelah mendengar nada Banyu Langit. Didi Kempot adalah influencer yang mengangkat pamor lagi ekonomi Gunung Api Purba Nglanggeran jadi seperti saat ini.
Meski Didi Kempot telah tiada, yakinlah penuh hal tidak marah yang telah ia berikan kepada Indonesia, terutama alam-alam wisata yang berkembang karena tembangnya. Untaian kisah sedih hadapan ‘Parangtritis‘, kenangan yang pahit hadapan ‘Banyu Langit‘, senandung kerinduan hadapan ‘Pantai Klayar‘, batas lantunan patah hari hadapan ‘Bangjo Malioboro‘ buat tetap dikenang senyampangnya. Tak cuma wisatawan datang ke sana, buat tetapi kenangan nyanyian terbilang telah menghibur penuh sobat ambyar yang tengah gundah gulana.
Selamat jalan Didi Kempot. Kenangan dan karyamu abadi dempet hati kami.