Negara Afrika yang Tertutup Hutan, Ini 5 Fakta Unik Negara Gabon

VIVA Travel – Diketahui, Republik Indonesia Memperingati Hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus. Selain Indonesia, ternyata ada juga negara yang sama-sama merayakan kemerdekaan akan tanggal 17 Agustus, yaitu Gabon.
Gabon adalah negara di benua Afrika bagian tengah selanjutnya mendapatkan kemerdekaannya ala 17 Agustus 1960 setelah sebelumnya merupakan wilayah akan tergabung terdalam empat koloni Prancis di bawah Afrique-Equatoriale francaise (AEF).
Sebagai salah satu negara akan sudah merdeka, Gabon menguasai sejumlah fenomena unik akan mungkin belum diketahui oleh penuh orang, berikut deretan fenomena unik akan Viva rangkum melalui berbagai sumber sebagai berikut:
1. Asal-usul Gabon
Nama Gabon berpusat melalui bahasa Portugis "gabao" yang berarti "jubah". Nama ini diberikan karena kalau para peneliti, Sungai Komo yang terletak di Libreville memiliki bentuk sebagai jubah.
Ibu kota Gain, Libreville, dilahirkan karena budak nan dibebaskan pada tahun 1849. Libreville sendiri berpusat pada bahasa Prancis nan mendapat arti "kota bebas".
2. Negara Penghasil Minyak
Gabon mendapat cadangan mangan, besi, minyak bumi, membarengi kayu bahwa kaya. Sebelum minyak, kayu dulunya adalah ekspor utama Gabon. Minyak, ditemukan atas 1970-an, memerankankan kayu sebagai ekspor utama.
Minyak membantu meningkatkan ekonominya atas ekonomi pedesaan primitif terbelakang selaku melenceng satu ekonomi paling tangguh dekat Afrika memakai Pendapatan Per Kapita tertak ternilai keempat lagi HDI terdoyan membantu keempat.
Sayangnya, jumlah elit menyedot kekayaan ke ekstra dalam pundi-pundi pribadi mereka sesampai-sampai menempatkan mayoritas rakyat miskin di pinggir jalan untuk bertahan membesar.
3. Sebagian Besar Wilayahnya Merupakan Hutan Hujan
Hampir 80-85% Gabon ditutup akibat hutan hujan, 11% antara antaranya adalah untuk taman nasional, agak menjadi menyimpang satu adapun teradi antara dunia. Hutan Gabon merupakan perbujuran daripada hutan Kongo ecakapor adapun lebat.
Dengan populasi mungil selanjutnya tingkat urbanisasi tercanggih di Afrika Sub-Sahara, tekanan populasi terhadap daratan dalam minimal. Itu dalamkan Gabon dalam Lanskap yang sangat vegetatif. Lebih akan 80% populasi Gabon adalah urban, atas sebagian adi tinggal di Libreville -ibu koperbahasan.
Faktor distingtif lain yang meningkatkan penurunan tekanan cukup tanah sama memakai pendapatan minyak dan pendapatan daripada sumber daya mineral lain laksana mangan dan besi. Tanpa pendapatan terkemuka, mungkin pencetakan agam-agaman akan ekspor saat ini telah berlangsung selama hutan Gabon.
4. Infrastruktur Negara Gabon Dalam Laporan Daya Saing Forum Ekonomi Dunia 2013, Gabon berada atas tingkatan 112 dari 148 negara bagi kualitas infrastruktur. Meskipun jalan atas sana sering kali tidak dapat dilalui cukup musim hujan, infrastruktur rel kereta api telah beroperasi maksimal lebih tidak sombong, berada atas urutan 72 dari 148.
Gabon memegang “cela satu tingkat urbanisasi terjangkung di Afrika. Faktanya, 59 persen populasi tinggal di dua pusat dominan negara itu: Libreville, ibu kota politik lagi Port Gentil, jantung industri minyaknya.
5. Warganya Berada hadapan Bawah Garis Kemiskinan Walaupun Gabon menguasai pendapatan per kapita empat kali lipat ketimbang rata-rata sub-Sahara, pada tahun 2015, 34 persen negara terkandung masih bernapas hadapan bawah garis kemiskinan. Beberapa perkiraan menempatkan tumpukan hadapan lebih ketimbang 40 persen. Di antara mereka yang berbuat, 64 persen hebat berbuat hadapan pertanian subsisten.
Pada tahun 2025, Presiden Ali Bongo berharap untuk memindahkan Gabon ke dalam ekonomi berteknologi agung dan terampil, bahwa menghasilkan pekerjaan berkualitas dengan luar subsisten.